Thursday, February 13, 2014

Mak Katik

MEDIA . 141 INDONESIA ~IPRAH JUMAT,7 FEBRUARI2014 KEFASIHAN Mak Katik dalam adat tradisi serta falsafah Minangkabau mengantarkan ia menjadi dosen di University ofHawaii, Manoa, Hawaii, Amerika Serikat, dan Akademi Seni Warisan Budaya Kehangsaan (Aswara) di Kuala Lumpur, Malaysia. Semua berawal dari perkenalannya dengari Kirstin Pauka, professor of theater, Asian Theatre: South/ Southeast AsianFocus,pada 1999melalui budayawan Sumatra Barat, Edi Utama. Kirstin kala itu meneliti adat Minangkabau dan mengenal lebih detail adat dan tradisinya. Berselang setahun, undangan mengajar menghampiri Mak Katik. Berbaq' IImuhingga keAmerika Ia dihekali tiket Jakarta-Hawaii______ ~ __ -w • selama di sana, kebanyakan orang Jakarta. Ia tercatat sebagai dosen pada program studi Asian Studies tahun ajaran 2000/2001. Di sana ia mengajar silat, randai, bahasa tutur (teaterikal), dan musik; dendang dan telempong. Di sela-sela mengajar, Mak Katik memanfaatkannya untuk berdiskusi dengan mahasiswanya tentang falsafah Minang. "Rata-rata mahasiswa yang mengla tercatat sebagai dosen pada program studi Asian Studies tahun ajaran 200012001. Di sana ia mengajar silat, randai, bahasa tutur (teaterikal), dan musik; dendang dan telempong. hanya mengenal [awan dan Bali. Mak Katik juga sempat menyiarkan tentang Minang ke negara-negara di Balkan serta Turki pada 2012. Ia sempat didaulat menjadi salah satu duta budaya Indonesia oleh Kedubes Indonesia atas menampilkan trik randai, saluang, den dang, dan lainnya. Sementara itu di negara jiran Malaysia, selain menjadi dosen di ambil mata kuliah itu 50 ke atas, dan Aswara, ia 'pernah memperbaiki tari tak ada satu pun yang S-1. Mahasana lagi untuk mengajar," katanya. Mak Yong yang salah dalam gerakan siswanya dari berbagai negara.vujar Kesempatan ke 'Negeri Paman Sam' yang ditarikan penari Malaysia. MakKatik. itu dia gunakan memperkenalkan Sayangnya dedikasi Mak Katik da" Terakhir ke sana tahun 2011/2012. tradisi Minang ke kota-kota lain, lam merawat dan memperbaiki adat Tahun 2015 nanti, insya Allah saya ke termasuk Los Angeles. Diak';linya, dan falsafah Minang yang sering kali dimaknai dangkal dan bengkok belum berbalas apresiasi yang sepantasnya. Hingga saat ini, penghargaan yang diperoleh baru Anugerah Kebudayaan dan· Maestro Seni Tradisi Tahun 2012 dari Menteri Pendidikan· dan Kebudayaan. Meski demikian, ia tetap bersyukur. Apalagi di Sumatra Barat, beberapa waktu lalu ia memperoleh surat keputusan (SK)dari Rektor Unand untuk menjadi pengajar tetap di fakultas ilmu budaya (FIB).Itu apresiasi yang sangat pantas menimbang bertahuntahun lamanya ia mengajar dengan status dosen luar biasa dengan honor yang tidak layak. (YH/M-5)

No comments:

Post a Comment